Jumat, 26 November 2010
MALIQ & D'ESSENTIAL
Grup musik Maliq and D Essentials mengemas perjalanan karir musiknya dalam sebuah konser di Makassar, Sabtu (10/10). Konser ini sekaligus untuk memperkenalkan album keempatnya, THE BEGINNING OF A BEAUTIFUL LIFE.
Secara keseluruhan, album terbarunya yang berisi tujuh lagu ini memang bertema tentang perjalanan karir musik ketujuh personilnya sejak tergabung dalam Maliq and D Essentials.
"Dalam album keempat ini ada satu buah lagu berjudul Beautiful Life yang menceritakan perjalanan kami selama delapan tahun di dunia musik," kata salah satu vokalis grup musik ini, Angga.
Melalui album ini mereka ingin merangkum seluruh nuansa album yang telah mereka rilis dari pertama sampai yang terakhir. Selain dalam album dan konser, perjalanan karir musik Angga, Amar, Ifa, Indah, Jawa, Lale dan Widi juga dikemas dalam sebuah buku yang berisi tujuh bagian.
"Bukunya hanya dicetak 500 eksemplar dan bisa diperoleh dari manajemen kami khusus untuk penggemar," kata satu-satunya personil wanita dalam band ini, Indah.
Tujuh bagian dalam buku tersebut ditulis oleh masing-masing personil yang juga terdiri dari tujuh orang, menceritakan secara personal mengenai perjalanan karir mereka.
Setelah mendapati kenyamanan dalam berkarir, akhirnya Maliq and D Essentials memiliki keberanian untuk menuangkan semua ide personil band dalam album keempat mereka, THE BEGINNING OF A BEAUTIFUL LIFE. Berbeda dengan tiga album sebelumnya, kali ini nuansa musiknya lebih bervariasi dengan menambahkan nuansa rock di beberapa lagu. "Kalau boleh dibilang, inilah kami. Perwujudan apapun yang kami sukai," ujar Angga, sang vokalis, saat rilis album di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/10). Pilihan judul juga berdasarkan filosofi kehidupan personil.
"Buat kami album sebelumnya adalah proses menuju keindahan. Dan sekarang kami di awal keindahan, di mana kami tak merasa kuatir lagi untuk berkarya. Nggak takut pendengar merasa nggak nyaman atau sampai ditinggal penggemar," imbuhnya.
Indah mengakui perjalanan bermusiknya bersama Maliq and D Essentials tidak mudah.
"Pada awalnya keluarga saya bertanya apakah pilihan saya untuk hidup dari bermusik itu bisa dipertanggungjawabkan. Dan ternyata sekarang setelah 8 tahun, saya bisa buktikan bahwa saya bisa hidup dengan musik. Itu sebabnya bagi aku album ini menjadi awal keindahan," tuturnya.
Terdiri atas tujuh lagu, dengan single promo Terlalu, album ini juga dikemas dengan cara yang unik. "Hidup berawal dari sebuah titik. Di titik sampul album, kami ingin memperlihatkan kehidupan kami yang warna-warni. Selain itu ini adalah nilai tambah bagi pembeli CD," kata Widi.
Widi mengaku bahwa untuk menjual CD saat ini tentu sangat berat. "Orang cenderung download gratisan atau beli bajakan. Kita nggak mungkin memerangi bajakan, makanya kami membuat pilihan dengan desain sampul yang unik," jelasnya.
Selain kaset Maliq and D Essentials juga merilis buku yang berjudul sama dengan album.
"Buku ini juga punya tujuh chapter, di mana kami menceritakan kehidupan kami sebagai keluarga dalam band. Tidak mungkin kami mengajari orang lain membuat band, tapi lewat buku ini kami ingin orang yang ingin buat band tahu garis besar apa yang harus dilakukan dalam bermusik," tandas Angga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
like this bgt sam MALIQ.. :)
Posting Komentar